Hadiri Launching Gerakan Pangan Murah Bapanas, Mendagri Apresiasi Sinergi Pengendalian Inflasi Lintas K/L

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri secara langsung launching Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional yang digelar secara hybrid dari Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (26/6/2023). Kegiatan yang digelar oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) tersebut turut mengundang perwakilan kementerian/lembaga (K/L) di antaranya Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia (BI), hingga para kepala daerah yang hadir secara online.

Dalam kesempatan itu, Mendagri mengapresiasi sinergi pengendalian inflasi lintas K/L yang dilakukan setiap hari Senin di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mendagri mengatakan, pada bulan September lalu, pihaknya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan inflasi daerah. Dia menerangkan, pengendalian inflasi memerlukan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, presiden meminta pengendalian inflasi dilakukan sebagaimana dalam pengendalian Covid-19. Pihaknya kemudian mengundang diskusi dengan berbagai pihak lintas K/L untuk mengawal inflasi.

“Waktu kita Covid itu, dua tahun full betul-betul saya mengikuti betul dari awal Bapak Presiden itu. Kita melakukan rapat tiga kali seminggu. Hari Sabtu biasanya Menko Ekonomi Pak Airlangga yang memimpin luar Jawa-Bali, hari Minggu Pak Luhut pengendali Jawa-Bali. Hari Senin, Pak Presiden dan itu dilakukan setiap hari Senin, konsisten Bapak Presiden. Dan Beliau ingin melakukan untuk inflasi coba kendalikan seperti itu juga,” ujarnya.

Dia menjelaskan, terdapat dua unsur penyumbang inflasi. Pertama, administered price atau harga-harga yang diatur oleh pemerintah, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), transportasi, dan air minum. Kedua, volatile items yang harganya berubah-ubah, seperti produk makanan, minuman, dan tembakau. Dalam mengatur dua hal inilah diperlukan pentingnya kerja sama dan kekompakan antarinstansi terkait pangan yang menjadi kebutuhan dasar rakyat.

“Rakyat kita terutama middle low, terutama yang di low, yang less fortunate, grass root, itu tidak banyak mau bicara yang aneh, apalagi bicara politik dan lain-lain. Tapi lebih banyak masalah perut, itu yang paling utama, dan berbagai gejolak stabilitas keamanan Indonesia, politik keamanan Indonesia itu akan sangat rawan kalau bicara sudah mengenai masalah bahan pokok,” tuturnya.

Selain itu, dia menjelaskan kembali terkait dengan sembilan langkah pengendalian inflasi yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Termasuk di antaranya melakukan gerakan tanam, operasi pasar murah, kerja sama antardaerah, hingga subsidi transportasi.

“Semua instrumen di daerah kita minta untuk bergerak, dan kita melakukan rapat setiap Senin, menampilkan data termasuk juga data daerah mana yang bekerja dan daerah mana yang tidak, daerah mana yang melakukan intervensi dan mana yang cuek. Kita bacakan juga daerah-daerah yang tertinggi inflasinya, dan daerah-daerah yang terendah,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap Bapanas karena telah melakukan gerakan pangan murah. Menurutnya, kegiatan ini bisa memperpendek rantai distribusi pangan, sehingga rakyat bisa mendapatkan harga yang terbaik. Pihaknya sekaligus juga mendukung dan mengapresiasi berbagai upaya pengendalian inflasi.

“Saya juga berterima kasih kepada Mendagi Pak Tito, gak basa-basi, dari hati yang tulus, karena terus terang kita sangat terbantu. Pak Tito ini Menteri Dalam Negeri, mantan Kapolri, tapi ngurusin inflasi. Tiap Senin rapat,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *