Mendagri Minta Kepala Daerah se-Provinsi Sulteng Fokus Kembangkan Sumber Daya Manusia

Palu – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah se-Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Hal ini penting diperhatikan pemerintah daerah (Pemda) setempat sehingga tak hanya mengandalkan maupun terlena terhadap berbagai kekayaan sumber daya alam. Karena itu, Pemda perlu memperkuat kebijakan pengembangan SDM, seperti melalui bidang pendidikan maupun kesehatan.

“Mohon betul, karena yang paling utama saya kira untuk daerah berkembang, lompatannya bukan pada sumber daya alam tapi pada SDM,” jelas Mendagri pada Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Provinsi Sulteng Tahun 2024 di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Selasa (5/3/2024).

Dirinya menyebutkan salah satu negara yang berhasil maju meski tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal itu dapat tercapai salah satunya karena memperhatikan kualitas SDM. Dirinya juga mencontohkan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki perhatian terhadap upaya penguatan SDM dengan memfasilitasi pendidikan dan kesehatan.

“Sulteng boleh kaya akan sumber daya alam, boleh kaya dengan nikelnya, tanah yang subur, danau Posonya, lautnya yang indah, dan seluruh produk-produk agriculture maupun maritim, tapi kalau seandainya tidak diawaki oleh sumber daya manusia yang unggul, yang terdidik, terampil, dan sehat, maka akan menjadi penonton di kampung sendiri, kalah dengan pendatang nantinya,” jelasnya.

Karenanya, kata Mendagri, seluruh stakeholder yang ada di Provinsi Sulteng harus berani berinvestasi pada program penguatan SDM. Dirinya mendorong Pemda setempat agar mulai memberikan program pendidikan gratis bagi generasi Sulteng. Hal ini menjadi tantangan yang perlu dihadapi, sehingga kekayaan sumber daya alam tidak membuat daerah terlena dengan mengesampingkan SDM.

Lebih lanjut, dia menegaskan, di tangan SDM yang terampil, sehat, dan berwawasan luas potensi alam yang terbatas dapat dikelola secara optimal sehingga memiliki nilai lebih. Namun sebaliknya, di tangan generasi muda yang tidak sehat dan tak terdidik, potensi yang melimpah pun akan menjadi tidak ada artinya. Walhasil, potensi tersebut hanya dinikmati oleh segelintir orang, sehingga masalah sosial pun mencuat.

“Nah ini menjadi tantangan, jadi tolong fokus program pendidikan dan kesehatan kalau bicara SDM, pendidikan baik vokasi atau yang formal dulu, bagaimana caranya bisa bikin sekolah anak-anak gratis, paling tidak tamat SMA, syukur kalau mereka diberikan beasiswa lagi, sudah ada ya Pak SMA gratis,” jelas Mendagri.

Selain itu, Mendagri juga mengingatkan agar program penguatan SDM tersebut betul-betul dijalankan secara efisien. Jangan sampai, langkah yang disusun justru lebih didominasi oleh program yang tidak perlu. Ini seperti memperbanyak kegiatan rapat dan membeli peralatan pendidikan dan kesehatan yang sebetulnya belum diperlukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *