Jaga Kelestarian Alam, Ditjen Bina Adwil Kemendagri Apresiasi Provinsi Kalbar Bangun Aplikasi SIPOHON

Pontianak – Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengapresiasi Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) atas upayanya membangun aplikasi SIPOHON. Keberadaan inovasi tersebut dinilai turut serta dalam menjaga kelestarian alam, khususnya di wilayah Kalbar.

Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Ditjen Bina Adwil Amran mengatakan, aplikasi SIPOHON merupakan program inovasi yang diusulkan Gubernur Kalbar dalam rangka meminimalkan abrasi dampak dari pemanasan global, serta meningkatkan manfaat dari sektor pariwisata. Selain itu, terobosan itu juga dibangun guna menyediakan habitat untuk ikan yang akan membatu kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir.

“Inovasi SIPOHON ini sangat luar biasa, selain mendukung program nasional dalam restorasi mangrove di pesisir untuk ketahanan ekologis, aplikasi ini juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat pesisir” ujar Amran saat melakukan kunjungan lapangan ke Provinsi Kalbar, Jumat (1/9/2023).

Kunjungan tersebut dalam rangka memperoleh gambaran program unggulan yang diusulkan pada Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Bidang Kelautan Pengusulan Tahun 2023. Adapun usulan tersebut dengan calon penerima Gubernur Kalbar Sutarmidji.

Amran mengatakan, penganugerahan tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 41 Tahun 2016 dan bakal ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden. Dia menjelaskan, pada kunjungan kali ini, tim penilai Satyalancana Wira Karya turut melibatkan beberapa pihak, yaitu Direktur Sinkronasi Urusan Pemerintah Daerah Wilayah II Suprayitno serta Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden Laksma Ignatius Bayu Trikuncoro.

Dia menjelaskan, penganugerahan Satyalancana Wira Karya merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada kepala daerah dan kepala perangkat daerah bidang kelautan atas inovasi program di bidang kelautan. Berkaitan dengan kunjungan itu, Amran menjelaskan, upaya tersebut untuk menindaklanjuti usulan dari daerah guna memastikan keberhasilan dan dampak dari program kepala daerah.

Kegiatan peninjauan lapangan difokuskan di Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya yang merupakan salah satu pilot project dari pemanfaatan aplikasi SIPOHON. Penilaian terhadap keberhasilan program dilakukan berdasarkan aspek kemanfaatan dan keberlanjutan program.

“Berdasarkan data pada Aplikasi SIPOHON Kalbar, jumlah bibit mangrove yang telah ditanam mencapai sebanyak 11.930 batang dan berdampak pada penyerapan CO2 sebesar 17,88 ton eqCO2. Pada sektor ekonomi, aplikasi SIPOHON berhasil mengurangi 150 warga miskin serta membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Amran.

Dalam kunjungan itu, diketahui calon penerima penganugerahan gelar itu telah memperoleh feedback dari masyarakat penerima manfaat atas program yang diusulkan.

“Hasil kunjungan lapangan dapat menjadi bagian pertimbangan atas pengusulan program dari calon penerima sebelum ditindaklanjuti penetapan Keputusan Presiden melalui pertimbangan Ketua Dewan Gelar,” tutup Amran.

Sementara itu, dalam paparannya Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan sejumlah keberhasilan yang telah dicapai berkat inovasi aplikasi SIPOHON.

“Aplikasi SIPOHON berhasil menjaga ketahanan ekologis sepanjang pesisir melalui 3 fitur yaitu tanam, pendataan pohon, dan ajakan menanam pohon secara virtual dalam rangka menjaga konservasi mangrove dan kesejahteraan masyarakat desa dan pesisir pantai,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *