Tim Kemendagri Turun Langsung ke Kutai Kartanegara, Monev Realisasi APBD dan Penanganan Inflasi

Tenggarong – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus melakukan monitoring evaluasi (monev), asistensi realisasi APBD, dan penanganan inflasi dengan turun langsung ke daerah. Kali ini, Tim Kemendagri monev langsung ke Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kegiatan monev sekaligus dirangkaikan dengan acara Ngapeh Hambat (Bincang-bincang Pagi) yang bertajuk “Strategi Percepatan Pembangunan melalui Optimalisasi Perencanaan dan Penyerapan APBD” di Kantor Bupati Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kalimantan Timur, Sabtu (13/5/2023).

Kegiatan Ngapeh Hambat merupakan agenda rutin Pemkab Kutai Kartanegara yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Pada kegiatan tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Agus Fatoni mengatakan, kunjungannya ke Kabupaten Kutai Kartanegara untuk melakukan monev realisasi APBD dan penanganan inflasi, termasuk membahas strategi percepatan pembangunan dan penyerapan APBD Tahun 2023.

Fatoni memberi sejumlah catatan untuk Kabupaten Kutai Kartanegara. Hingga penghujung bulan April 2023 yang lalu, capaian realisasi belanja APBD tahun 2023 masih tergolong rendah.

“Capaian realisasi APBD 2023 Kutai Kartanegara pada akhir April 2023 baru mencapai 12,30 persen. Kukar menempati peringkat ke-306 secara nasional dan peringkat enam terbawah di Kalimantan Timur,” ucap Fatoni.

Menurutnya, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi yang sangat besar. APBD Kukar sebesar Rp7,7 triliun. Angka tersebut merupakan nilai APBD kabupaten terbesar kedua secara nasional.

“Potensi yang dimiliki sangat besar. Potensi ini perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemda perlu mengalokasikan anggaran pada urusan prioritas yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana ditentukan dalam Permendagri 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2023,” jelas Fatoni.

Selain itu, Fatoni menekankan perlunya peningkatan pendapatan, baik pendapatan asli daerah atau pendapatan yang bersumber dari dana transfer. Realisasi belanja juga perlu dioptimalkan sejak awal tahun agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat. Selanjutnya, Fatoni meminta agar Pemda dapat meningkatkan realisasi anggaran tahun berjalan sehingga mampu memenuhi target realisasi APBD yang ideal.

“Target realisasi APBD yang ideal adalah triwulan I sebesar 20 persen, triwulan II merealisasikan sebesar 50 persen, triwulan III realisasi sebesar 80 persen, dan triwulan IV mendekati 100 persen,” ucap Fatoni.

Fatoni menguraikan berbagai persoalan lambatnya realisasi APBD serta solusi dalam mengatasinya. Fatoni juga menjelaskan alasan APBD perlu dimaksimalkan sejak awal tahun.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Bupati Kutai Kartanegara, Sekda Kabupaten Kutai Kartanegara, Kepala BPKAD Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Bapenda Provinsi Kalimantan Timur, Asisten di lingkungan Setda Kutai Kartanegara, Inspektur daerah Kutai Kartanegara, dan Kepala OPD di Lingkungan Kutai Kartanegara.

Selain itu, hadir pula Plt. Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri, Plh. Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri, dan seluruh camat di lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pertemuan diikuti seleruh pegawai Kabupaten Kutai Kartanegara secara virtual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *